Permainan
lompat tali, petak umpet, congklak, perminan bola bekel dan lain-lain adalah
sesuatu yang tidak asing lagi pada anak yang lahir sebelum tahun 2000.
Permainan –permainan tradisional tersebut merupakan permainan yang sangat digemari
oleh anak-anak pada masa itu. Namun pada zaman sekarang, permainan tradisional sudah banyak
dilupakan oleh anak - anak, terutama mereka yang tinggal di perkotaan. Sekarang
ini sudah sangat jarang bahkan sulit menjumpai anak anak yang memainkan permainan
tradisional tersebut. Bahkan jika ditanya mengenai permainan tersebut anak-anak
sekarang sudah tidak mengetahuinya lagi. Anak-anak zaman sekarang lebih
menyukai permainan yang ada di handphone. Dan merasa malu jika diminta
melakukan permainan tradisional. Tidak disalahkan juga mengenai kecanggihan
tekhnologinya, karena kecanggihan tekhnologi juga harus diikuti oleh anak
bangsa agar bangsa kita tidak tertinggal dalam arus internasional, dengan
tekhnologi kita bisa membuat Indonesia lebih maju dan dapat bersaing dengan
dunia luat, namun juga tidak melupakan budaya-budaya sebagai ciri khas bangsa
Indonesia itu sendiri.
Berikut beberapa permainan tradisional yang
pernah ada di Indonesia yaitu :
1. Permainan tradisional petak umpet
Permainan petak umpet adalah permainan yang dilakukan
oleh lebih dari dua orang. Caranya sangat mudah sekali. Ada satu orang yang
menjadi penjaga dan mencari temannya yang menghilang, sedangkan orang yang lain
mengumpet disuatu tempat. Misalnya bermain dengan lima orang, lalu dimulai
dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi penjaga. Jika hompimpa sisa
satu orang maka langsung dinyatakan dia kalah, tetapi jika hompimpa berbanding
3:4, maka yang tiga orang melakukan hompimpa hingga sisa satu orang yang kalah.
Orang yang kalah tersebut dinamakan kucing.
Permainan dimulai dengan hingga kucing yang
menjaga dan harus menutup matanya lalu menghitung dari satu sampai sepuluh.
Orang-orang yang lainnya harus mengumpet, jangan sampai si kucing menemukan. Jika
si kucing melengah maka orang-orang yang lain harus segera lari menuju tempat
penjaga si kucing tadi, dan berteriak inglo. Jika sudah ada yang teriak inglo,
maka orang tersebut menjadi pemenang dan kucing tetap mencari orang-orang lain
yang masih belum ditemukan.
Si kucing terus mencari
dan jika menemukan orang yang mengumpet, maka orang tersebut menjadi kalah dan
kucing digantikan dengan orang yang kalah tadi. Begitulah permainan tersebut
dilakukan hingga permainan berakhir.
2. Permainan
tradisional kelereng
Permainan ini dapat
dilakukan oleh dua orang sampai lebih dari dua orang. Di daerah kami jika
perempuan maka permainannya dilakukan dengan cara membuat jarak diantara kedua
wanita tersebut dan didepan wanita yang satu tepatnya didepan kaki nya dibuatkan
suatu garis yang menjadi batas jaraknya begitu juga lawannya kemudian satu
orang melemparkan kelereng induk permainan dan dilemparkan dengan kelereng yang
lain, jika kelereng tersebut mengenail kelereng induk artinya dia menang atau
berhasil. Jika permainan kelereng ini dilakukan oleh laki-laki maka permainnya
dilakukan dengan cara mengumpulkan beberapa kelereng dari orang yang bermain
kemudian diletakkan melingkar diatas tempat yang rata kemudian satu persatu
laki-laki yang bermain tersebut melemparkan kelereng yang dilingkaran tersebut.
Jika mengenai maka kelereng tersebut menjadi milik
3. Permainan tradisional lompat tali
Permainan lompat tali ini bisa
menggunakan karet atau tali tambang. Kita bisa membuat tali sendiri dengan
karet, caranya menyambungkan satu persatu karet hingga panjang dan setelah itu
diikat ujungnya dan karet tersebut bisa kita gunakan untuk memainkan lompat
tali. Permainan ini bisa dilakukan dua orang hingga lebih dari sepuluh. Ada dua
orang yang memegang tali agar tidak putus.
Tapi jika tidak ingin memegang tali maka kita bisa
mengikatkan tali dengan pohon atau apapun yang bisa untuk memegang tali ataupun
karet. Cara bermainnya dimulai dari tali di letakkan paling bawah lalu kita
melompat. Jika tidak bisa melompat maka kita harus menunggu giliran terakhir
dan mengulang lompatan dari awal. Setelah itu tali diarahkan sampai atas
kepala, dan kita harus melompat diatas tali. Yang berhasil melewati tali
tersebut sampai atas kepala maka kelompok tersebutlah yang menang.
4.Permainan tradisional ular naga panjang
Pada zaman dahulu permainan ini
sangat digemari oleh anak-anak umur lima sampai dua belas tahun. Permainan ini
lebih baik dilakukan di lapangan, karena semakin banyak pemain akan semakin
seru. Biasanya permainan ini dilakukan lebih dari tujuh orang. Cara bermainnya
dengan menentukan siapa yang menjadi penjaga dua orang dan sisanya berjalan
melewati penjaga. Untuk memilih penjaga, harus melakukan hompimpa agar lebih
adil.
Setelah ditentukan yang menjadi
penjaga, maka sisa orangnya berbaris dengan tangan ditaruh dipundak teman
depannya, lalu berjalan melingkar melewati penjaga. Sambil berjalan menyanyikan
lagu ular naga panjangnya, hingga selesai. Jika nyanyian sudah selesai maka
penjaga menangkap satu orang dan orang yang tertangkap harus keluar dari
barisan.
5.
Permainan tradisional congklak
Permainan ini juga telah dikenal
oleh seluruh wilayah dI Indonesia. Menggunakan biji congklak yang terbuat dari
cangkang karang tapi ada juga yang menggunakan batu, lalu menggunakan papan
congklak yang berisi 16 lubang. Permainan ini hanya bisa dilakukan oleh dua
orang saja. Biji congklak berisi 98 buah dan papan congklak ada yang terbuat
dari plastik namun juga ada yang dari kayu.
Awal memainkan permainan ini dengan
suit menentukan siapa yang jalan dulan, lalu jika ada yang menang maka pemain
harus mengambil semua biji dari salah satu lubang dan biji tersebut diisi satu
persatu ke lubang yang sudah ditentukan, dari kiri atau kanan. Hingga biji
habis dan setelah itu ambil lagi semua biji dari tempat terakhir biji
diletakkan. Begitu seterusnya hingga siapa yang mendapat biji paling banyak
maka ia yang menjadi pemenang.
6.
Permainan tradisional gasing
Ini adalah permainan zaman kuno yang
masih ada hingga saat ini. Bentuknya seperti bola yang ditengahnya terdapat
tali yang dililitkan dan diikat pusatnya. Jika tali dilempar dengan benar maka
gasing akan memutar seimbang. Permainan ini tidak sulit namun butuh kekuatan
untuk melemparnya, karena jika ragu untuk melempar maka gasing bisa cepat
jatuh.
7.
Permainan tradisional layangan
Berikutnya permainan layangan yang
merupakan salah satu dari permainan tradisional dan masih ada sampai saat ini.
Layangan dibuat dari kertas yang dibentuk apa saja dan tengah ujungnya
diikatkan tali lalu diterbangkan keudara. Kita bisa memainkannya ramai-ramai
bersama teman dan melihat siapa yang paling jauh terbangnya.
8.
Permainan mobil-mobilan
Permainan mobil-mobilan, dahulu anak
laki-laki sangat senang bermain mobil-mobilan. Ada banyak jenis mobil-mobilan,
merekapun biasanya membuatnya dari berbagai macam bahan seperti, kayu atau
bekas kulit buah jeruk bali. Karena pada zaman dahulu belum ada teknologi
canggih untuk mobil-mobilan.
9.
Permainan masak-masakan
Permainan masak-masakan. Ini adalah
permainan perempuan, dan bisa dilakukan oleh dua orang lebih. Cara bermainnya
hanya menggunakan alat-alat sebagai alat masak. Disini anak akan belajar
bagaimana cara untuk memasak, karena dengan permainan ini dia akan mengerti
bagaimana system atau cara memasak yang sesungguhnya.
10.
Permainan engklek
Permainan ini sampai sekarang masih
dilakukan dan seluruh wilayah Indonesia mengenal permainan ini, meskipun
disetiap daerah memiliki sebutan lain-lain. Engklek dimainkan oleh anak laki-laki
dan juga perempuan. Bisa dilakukan oleh dua orang saja dan maksimal lima orang,
sebab untuk memainkannya harus menunggu giliran dan jika banyak yang bermain
maka akan lama menunggunya.
Cara bermainnya dengan menggambar
kotak-kotak di latar. Bermainnya dilapangan yang terang agar mudah menggambar
kotak-kotaknya. Ada sembilan kotak yang terdiri dari tiga buah kotak
horizontal, lalu disambung tiga kotak vertikal, setelah itu tambah satu kotak
diatasnya dan terakhir dua kotak dihorizontal. Satu persatu pemain melompati
kotak tersebut dari awal hingga terakhir. Melompatnya harus menggunakan satu
kaki, jika kaki terjatuh maka harus menaruh batu disalah satu kotak terakhir
sebagai tanda untuk mengawali giliran
Permainan-permainan diatas merupakan contoh beberapa
permainan yang pernah dimainkan oleh anak-anak Indonesia. Padahal banyak hal
yang dapat diambil manfaatnya dari permainan-permainan tersebut misalnya
melatih kekompakan dan kerja sama tim, melatih sportifitas anak, menggali
kreatifitas anak, meningkatkan kepercayaan diri anak, belajar demokratis
skaligus sebagai olahraga dan masih banyak manfaat lainnya.
Memperkenalkan permainan tradisional kepada anak artinya
kita mengajarkan kepada anak untuk mengetahui nilai nilai luhur yang dimiliki
bangsa ini dan menghargainya sebagai warisan bangsa. So teman-teman tetap
lestarikan buday kita yaaa.