Selasa, 11 April 2017

Permainan Tradisional Indonesia



Permainan masa kecilku
Permainan lompat tali, petak umpet, congklak, perminan bola bekel dan lain-lain adalah sesuatu yang tidak asing lagi pada anak yang lahir sebelum tahun 2000. Permainan –permainan tradisional tersebut merupakan permainan yang sangat digemari oleh anak-anak pada masa itu. Namun pada zaman sekarang, permainan tradisional sudah banyak dilupakan oleh anak - anak, terutama mereka yang tinggal di perkotaan. Sekarang ini sudah sangat jarang bahkan sulit menjumpai anak anak yang memainkan permainan tradisional tersebut. Bahkan jika ditanya mengenai permainan tersebut anak-anak sekarang sudah tidak mengetahuinya lagi. Anak-anak zaman sekarang lebih menyukai permainan yang ada di handphone. Dan merasa malu jika diminta melakukan permainan tradisional. Tidak disalahkan juga mengenai kecanggihan tekhnologinya, karena kecanggihan tekhnologi juga harus diikuti oleh anak bangsa agar bangsa kita tidak tertinggal dalam arus internasional, dengan tekhnologi kita bisa membuat Indonesia lebih maju dan dapat bersaing dengan dunia luat, namun juga tidak melupakan budaya-budaya sebagai ciri khas bangsa Indonesia itu sendiri.
 Berikut beberapa permainan tradisional yang pernah ada di Indonesia yaitu :
1.   Permainan tradisional petak umpet



Permainan petak umpet adalah permainan yang dilakukan oleh lebih dari dua orang. Caranya sangat mudah sekali. Ada satu orang yang menjadi penjaga dan mencari temannya yang menghilang, sedangkan orang yang lain mengumpet disuatu tempat. Misalnya bermain dengan lima orang, lalu dimulai dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi penjaga. Jika hompimpa sisa satu orang maka langsung dinyatakan dia kalah, tetapi jika hompimpa berbanding 3:4, maka yang tiga orang melakukan hompimpa hingga sisa satu orang yang kalah. Orang yang kalah tersebut dinamakan kucing.
 Permainan dimulai dengan hingga kucing yang menjaga dan harus menutup matanya lalu menghitung dari satu sampai sepuluh. Orang-orang yang lainnya harus mengumpet, jangan sampai si kucing menemukan. Jika si kucing melengah maka orang-orang yang lain harus segera lari menuju tempat penjaga si kucing tadi, dan berteriak inglo. Jika sudah ada yang teriak inglo, maka orang tersebut menjadi pemenang dan kucing tetap mencari orang-orang lain yang masih belum ditemukan.
Si kucing terus mencari dan jika menemukan orang yang mengumpet, maka orang tersebut menjadi kalah dan kucing digantikan dengan orang yang kalah tadi. Begitulah permainan tersebut dilakukan hingga permainan berakhir.

2.   Permainan tradisional kelereng

Permainan ini dapat dilakukan oleh dua orang sampai lebih dari dua orang. Di daerah kami jika perempuan maka permainannya dilakukan dengan cara membuat jarak diantara kedua wanita tersebut dan didepan wanita yang satu tepatnya didepan kaki nya dibuatkan suatu garis yang menjadi batas jaraknya begitu juga lawannya kemudian satu orang melemparkan kelereng induk permainan dan dilemparkan dengan kelereng yang lain, jika kelereng tersebut mengenail kelereng induk artinya dia menang atau berhasil. Jika permainan kelereng ini dilakukan oleh laki-laki maka permainnya dilakukan dengan cara mengumpulkan beberapa kelereng dari orang yang bermain kemudian diletakkan melingkar diatas tempat yang rata kemudian satu persatu laki-laki yang bermain tersebut melemparkan kelereng yang dilingkaran tersebut. Jika mengenai maka kelereng tersebut menjadi milik



3.   Permainan tradisional lompat tali


Permainan lompat tali ini bisa menggunakan karet atau tali tambang. Kita bisa membuat tali sendiri dengan karet, caranya menyambungkan satu persatu karet hingga panjang dan setelah itu diikat ujungnya dan karet tersebut bisa kita gunakan untuk memainkan lompat tali. Permainan ini bisa dilakukan dua orang hingga lebih dari sepuluh. Ada dua orang yang memegang tali agar tidak putus.
Tapi jika tidak ingin memegang tali maka kita bisa mengikatkan tali dengan pohon atau apapun yang bisa untuk memegang tali ataupun karet. Cara bermainnya dimulai dari tali di letakkan paling bawah lalu kita melompat. Jika tidak bisa melompat maka kita harus menunggu giliran terakhir dan mengulang lompatan dari awal. Setelah itu tali diarahkan sampai atas kepala, dan kita harus melompat diatas tali. Yang berhasil melewati tali tersebut sampai atas kepala maka kelompok tersebutlah yang menang.

4.Permainan tradisional ular naga panjang




Pada zaman dahulu permainan ini sangat digemari oleh anak-anak umur lima sampai dua belas tahun. Permainan ini lebih baik dilakukan di lapangan, karena semakin banyak pemain akan semakin seru. Biasanya permainan ini dilakukan lebih dari tujuh orang. Cara bermainnya dengan menentukan siapa yang menjadi penjaga dua orang dan sisanya berjalan melewati penjaga. Untuk memilih penjaga, harus melakukan hompimpa agar lebih adil.
Setelah ditentukan yang menjadi penjaga, maka sisa orangnya berbaris dengan tangan ditaruh dipundak teman depannya, lalu berjalan melingkar melewati penjaga. Sambil berjalan menyanyikan lagu ular naga panjangnya, hingga selesai. Jika nyanyian sudah selesai maka penjaga menangkap satu orang dan orang yang tertangkap harus keluar dari barisan.

5.   Permainan tradisional congklak




Permainan ini juga telah dikenal oleh seluruh wilayah dI Indonesia. Menggunakan biji congklak yang terbuat dari cangkang karang tapi ada juga yang menggunakan batu, lalu menggunakan papan congklak yang berisi 16 lubang. Permainan ini hanya bisa dilakukan oleh dua orang saja. Biji congklak berisi 98 buah dan papan congklak ada yang terbuat dari plastik namun juga ada yang dari kayu.
Awal memainkan permainan ini dengan suit menentukan siapa yang jalan dulan, lalu jika ada yang menang maka pemain harus mengambil semua biji dari salah satu lubang dan biji tersebut diisi satu persatu ke lubang yang sudah ditentukan, dari kiri atau kanan. Hingga biji habis dan setelah itu ambil lagi semua biji dari tempat terakhir biji diletakkan. Begitu seterusnya hingga siapa yang mendapat biji paling banyak maka ia yang menjadi pemenang.

6.      Permainan tradisional gasing


Ini adalah permainan zaman kuno yang masih ada hingga saat ini. Bentuknya seperti bola yang ditengahnya terdapat tali yang dililitkan dan diikat pusatnya. Jika tali dilempar dengan benar maka gasing akan memutar seimbang. Permainan ini tidak sulit namun butuh kekuatan untuk melemparnya, karena jika ragu untuk melempar maka gasing bisa cepat jatuh.

7.      Permainan tradisional layangan



Berikutnya permainan layangan yang merupakan salah satu dari permainan tradisional dan masih ada sampai saat ini. Layangan dibuat dari kertas yang dibentuk apa saja dan tengah ujungnya diikatkan tali lalu diterbangkan keudara. Kita bisa memainkannya ramai-ramai bersama teman dan melihat siapa yang paling jauh terbangnya.

8.      Permainan mobil-mobilan



Permainan mobil-mobilan, dahulu anak laki-laki sangat senang bermain mobil-mobilan. Ada banyak jenis mobil-mobilan, merekapun biasanya membuatnya dari berbagai macam bahan seperti, kayu atau bekas kulit buah jeruk bali. Karena pada zaman dahulu belum ada teknologi canggih untuk mobil-mobilan.

9.   Permainan masak-masakan



Permainan masak-masakan. Ini adalah permainan perempuan, dan bisa dilakukan oleh dua orang lebih. Cara bermainnya hanya menggunakan alat-alat sebagai alat masak. Disini anak akan belajar bagaimana cara untuk memasak, karena dengan permainan ini dia akan mengerti bagaimana system atau cara memasak yang sesungguhnya.

10.              Permainan engklek



Permainan ini sampai sekarang masih dilakukan dan seluruh wilayah Indonesia mengenal permainan ini, meskipun disetiap daerah memiliki sebutan lain-lain. Engklek dimainkan oleh anak laki-laki dan juga perempuan. Bisa dilakukan oleh dua orang saja dan maksimal lima orang, sebab untuk memainkannya harus menunggu giliran dan jika banyak yang bermain maka akan lama menunggunya.
Cara bermainnya dengan menggambar kotak-kotak di latar. Bermainnya dilapangan yang terang agar mudah menggambar kotak-kotaknya. Ada sembilan kotak yang terdiri dari tiga buah kotak horizontal, lalu disambung tiga kotak vertikal, setelah itu tambah satu kotak diatasnya dan terakhir dua kotak dihorizontal. Satu persatu pemain melompati kotak tersebut dari awal hingga terakhir. Melompatnya harus menggunakan satu kaki, jika kaki terjatuh maka harus menaruh batu disalah satu kotak terakhir sebagai tanda untuk mengawali giliran
                                                                                                             
Permainan-permainan diatas merupakan contoh beberapa permainan yang pernah dimainkan oleh anak-anak Indonesia. Padahal banyak hal yang dapat diambil manfaatnya dari permainan-permainan tersebut misalnya melatih kekompakan dan kerja sama tim, melatih sportifitas anak, menggali kreatifitas anak, meningkatkan kepercayaan diri anak, belajar demokratis skaligus sebagai olahraga dan masih banyak manfaat lainnya.
Memperkenalkan permainan tradisional kepada anak artinya kita mengajarkan kepada anak untuk mengetahui nilai nilai luhur yang dimiliki bangsa ini dan menghargainya sebagai warisan bangsa. So teman-teman tetap lestarikan buday kita yaaa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar